Catatan LaboLakon 2021

Pengantar untuk Protozoa dari Mulut Egri

LaboLakon diinisiasi dan difasilitasi oleh Kalabuku sebagai sebuah laboratorium bersama untuk penulisan lakon teater. Laboratorium ini dijalankan melalui forum kajian kritis, eksperimen, dan diskusi; ditujukan bagi para penulis muda yang berminat menguji dan mengasah kecakapan dalam penulisan lakon teater. Dalam LaboLakon, para penulis (peserta) difasilitasi untuk (1) memahami dan mengkaji metode penulisan lakon secara kritis, (2) menulis lakon teater berdasarkan metode dan/atau eksperimen terhadap metode, (3) berdiskusi dan saling mengkritisi hasil penulisan, dan (4) menerbitkan hasil penulisan dalam buku antologi bersama.

LaboLakon 2021 dibuka melalui sebuah undangan terbuka yang menyasar para penulis muda. “Muda” di sini bisa dimaknai sebagai muda secara usia dan/atau muda dalam dunia kepenulisan lakon. Pendaftar diharuskan sudah pernah menulis minimal sebuah lakon teater. Syarat pengalaman dalam penulisan lakon ini penting karena LaboLakon tidak ingin menjadi sebuah laboratorium yang berangkat dari titik nol pemahaman akan lakon teater.

Awalnya, LaboLakon hanya menyediakan kuota 12 peserta. Pembatasan kuota peserta bertujuan menjaga efektivitas dan efisiensi proses laboratorium. Walaupun laboratorium ini berbayar, Kalabuku tidak ingin menerima peserta sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan pemasukan finansial sebanyak-banyaknya pula. Namun demikian, ketika pendaftaran ditutup, ada sebanyak 37 pendaftar yang masuk. Kondisi yang melebihi harapan ini membuat kami mempertimbangkan ulang kuota peserta, hingga kami memutuskan untuk menaikkannya menjadi 15 orang; dengan tujuan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada para pendaftar, tanpa mengabaikan efektivitas dan efisiensi laboratorium.

Kriteria utama kurasi peserta adalah potensi yang mereka miliki untuk mengikuti dengan baik metode laboratorium yang ditawarkan. Potensi ini dibaca melalui contoh karya lakon yang mereka lampirkan saat mendaftar. Pertimbangan lain kurasi (minor) adalah biografi serta perimbangan gender dan daerah asal pendaftar. Kurasi sederhana ini kemudian memilih AM. Alhamdany, Amalia Rizqi Fitriani, Angela Shinta, Ego Heriyanto, Eko B. Saputro, Gilang Alamsyah, Gladhys Elliona, Habiburrachman, Jody Dewatama, Jong Santiasa Putra, Muhamad Habib Koesnady, Nataya Bagya, Said Riyadi Abdii, Wayan Agus Wiratama, dan Wulan Dewi Saraswati sebagai peserta.

LaboLakon 2021 dijalankan secara daring dalam enam sesi selama enam minggu, sepanjang rata-rata tiga jam setiap sesinya. Dimulai pada 15 Juli 2021, seluruh proses dalam laboratorium didampingi oleh fasilitator Ibed S. Yuga, dengan menawarkan pemahaman dan pengkajian kritis terhadap metode dialektik penulisan lakon ala Lajos Egri dalam The Art of Dramatic Writing yang terjemahannya diterbitkan oleh Kalabuku (2020). Pemahaman dan pengkajian metode Egri ini dilangsungkan dalam tiga sesi awal. Tiga sesi selanjutnya diisi dengan latihan-latihan stimulatif penulisan lakon. Salah satu hasil yang ingin dicapai LaboLakon adalah karya lakon pendek yang ditulis oleh peserta. Proses penulisan lakon masing-masing peserta ini berjalan paralel dengan proses pemahaman dan pengkajian metode Egri serta latihan-latihan stimulatif. Karena bermacam hal, karya empat peserta tidak ikut serta dalam buku antologi lakon ini.

Dalam setiap sesi LaboLakon 2021, kami mengundang beberapa penulis lakon, aktor, dan sutradara untuk bergabung, lalu memberi komentar, kritik, refleksi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, atau sekadar mengamati dan mendengarkan. Kami menyebut mereka sebagai tetangga lab, dan kami menyampaikan terima kasih kepada mereka: Andika Ananda (aktor, Yogyakarta), Dyah Ayu Setyorini (penulis lakon, sutradara, Surabaya), M. Dinu Imansyah (aktor, Yogyakarta), Nurul Inayah (penulis lakon, aktor, sutradara, Makassar), Sahlan Mujtaba (aktor, sutradara, Bandung), dan Wayan Sumahardika (penulis lakon, sutradara, Denpasar).

Kami merencanakan LaboLakon sebagai program dua tahunan Kalabuku, yang pelaksanaannya berselang-seling dengan LeLakon, sebuah platform kurasi lakon Indonesia yang dimulai Kalabuku pada 2020 kemarin. •

Kalabuku & LaboLakon