Bambang Prihadi

Bambang Prihadi mulai berteater sejak di Ponpes Asalam Sukabumi pada awal 1990, kemudian bergiat di Teater Syahid IAIN Jakarta sejak 1995 dan Teater Kubur sejak 1998, dan mendirikan Lab Teater Ciputat pada 2005. Ia menyutradarai sejumlah pertunjukan: Eksodus (1999), Aduh (2000), Umang-Umang (2001), Tarkeni Madekur (2002), Telah Pergi Ia Telah Kembali Ia (2002), Ozone (2003), Kubangan (2007), Terjepit (2008), Cermin Bercermin (2010), Mada (2013), Mata Air Mata (2015–2016), XQM4GZ (2018), Sinopsis TIM 2019+ (2019), dan Beautiful Water (2020). Ia pernah menjadi direktur pelaksana Federasi Teater Indonesia (2009–2014), tercatat sebagai sutradara terbaik FTJ 2003 dan sutradara terbaik Festival Teater Mahasiswa Nasional III di Yogyakarta (2005). Dari Yayasan Kelola, ia memperoleh Hibah Seni Inovatif (2007) dan Hibah Pentas Keliling. Ia diundang dalam pertemuan sutradara muda se-Asia di Tokyo oleh Asian Performing Art Festival (APAF—2012, 2013, 2015); mendapat Art Grant dari Japan Foundation untuk ikut serta dalam pelatihan keaktoran metode Tadashi Suzuki di markas SCOT, Toyama, Jepang (2015); juga berkolaborasi dengan Junnoisuke Tada (Jepang) dan Jo Khukatas (Malaysia), serta 12 aktor dari tiga negara (2018–2020).

BUKU:
Dramaturgi Rasa
(kopenulis)